MEDIA PEMBELAJARAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 
Pertemuan ke-8 Bersama Bapak Agung Kuswantoro


        Pada pertemuan ke-8 ini tema pembahasannya yaitu terkait perkembangan dari lomba yang akan diikuti oleh mahasiswa administrasi perkantoran. Yang pertama adalah dari kelompok stenografi di mana ide serta perkembangannya sampai pada hari ini sudah bagus, mahasiswa tinggal menyelesaikan terkait dengan aplikasinya yang berbasis Android itu. Yang perlu ditekankan pada media ini ialah menggunakan sistem apa stenografi yang akan dimediakan, apakah menggunakan sistem karundeng atau menggunakan sistem paat/sabirin. Tujuannya adalah agar siswa yang belajar nantinya dapat fokus pada sistem-sistem tersebut dan tidak membuatnya bingung. Yang kedua yaitu terkait dengan media pembelajaran mengenai tata ruang kantor. Media yang dibuat pada mata pelajaran ini yaitu menggunakan audio visual  berupa video 3D yang dalam perancangannya mahasiswa AP membuat konsepannya dan pada tahap pembuatannya kita dibantu oleh mahasiswa fakultas teknik. Media pembelajaran yang dibuat ini sudah bagus, syarat-syarat lain pun sudah dipersiapkan dengan baik. Hanya saja saran untuk medianya yaitu agar video yang telah dibuat untuk ditambah durasinya karena divideo tersebut masih kurang dari satu menit, lalu dalam video belum ada pembatas atau materi yang menunjukan apakah ini ruang kantor yang tertutup, terbuka, semi terbuka, maupun campuran. Selai  itu, walaupun video sudah bagus akan tetapi masih kurang menarik bagi peserta didik, karena video tersebut masih datar dan belum ada suara. Sarannya adalah kalo bisa diberi efek suara dan diedit kembali. 
          Yang selanjutnya ialah terkait dengan evaluasi media yang telah dibuat. Apakah media tersebut sudah bagus dan sudah layak untuk diberikan kepada peserta didik, atau masih perlu perbaikan kembali. Cara membuat evaluasi tersebut menurut Bapak Agung yaitu dengan membaca buku Arsyad halaman 224. Bisa juga dengan cara melihat contoh di internet terkait dengan form evaluasi media pembelajaran. Biasanya dalam form berisi pernyataan terkait media yang telah dibuat. Untuk skornya bisa menggunakan angka dari 1-3 yang berarti ketika siswa memilih skor tertinggi itu semakin bagus, atau juga bisa menggunakan inisial seperti S (setuju), TS (tidak setuju), dan SS (sangat tidak setuju), masing-masing itu dapat digunakan asal pas atau sesuai dengan pernyataan yang dibuat. Form/angket/kuesioner ini nantinya akan dibagikan kepada peserta didik yang akan menggunakan media tersebut. Dari situlah dapat diketahui apakah media tersebut sudah bagus untuk digunakan atau masih memerlukan perbaikan. Bapak Agung menegaskan bahwa media pembelajaran yang bagus ialah media pembelajaran yang murah dan dapat dengan mudah untuk digunakan. Terkait dengan masalah lomba, di sini tidak terlalu menekankan bahwa mahasiswa AP harus menang. Akan tetapi partisipasinya untuk mengikuti lomba tersebut, walaupun partisipasinya dibuat secara kelompok besar, menurut Bapak Agung itu sudah bagus. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini